Selasa, 26 Mei 2015

ATAP RUMAH SUDAH PAKAI BAJA RINGAN ??, BELUM TENTU TERHINDAR DARI RAYAP....

ATAP SUDAH DIGANTI DENGAN BAJA RINGAN ?? TIDAK MENJAMIN AKAN TERBEBAS DARI RAYAP.....

Disini saya akan menceritakan pengalaman saya, beberapa kali saya sering di undang ke rumah customer untuk survey tentang keberadaan Rayap di rumahnya, padahal rumahnya, baru saja ditinggali dalam arti menempati rumah baru, Rata rata rumah baru jaman sekarang, untuk penyanggah atapnya sudah menggunakan baja ringan, tetapi untuk plafon masih menggunakan Gipsum, uniknya Rayap sekarang sudah menyerang gipsum dan memakanya tetapi yang di makan hanya unsur kertas yang terdapat di Gipsum karena Gipsum sendiri terbuat dari campuran bubur kertas dan campuran semen putih.

Berikut Ciri ciri Gipsum yang terserang Rayap : Terdapat Bintik2 Warna coklat kecil di Plafon atau Gipsum, yang awalnya sedikit lama kelamaan semakin banyak bintik2nya dan pada akhirnya Gipsum berwarna coklat merata dan lembab, apabila disentuh akan terasa lembek atau keropos.


Berikut Artikel Tentang Rayap menyerang Istana Merdeka
Rayap, si pengengat nan kecil dan putih ini, gerakannya sungguh dahsyat. Dengan lihainya menembus ruang kerja Presiden, tempat tinggalnya, menyelinap barisan Pasukan Pengamanan Presiden yang berjaga di sana siang-malam. Tahu-tahu gerombolan putih itu kini ditengarai telah bermarkas di plafon ruang kerja Presiden, mengintai setiap lembar rahasia negara dan pekerjaan Presiden dari hari ke hari. Benar saja, Istana Merdeka terserang rayap, yang utuh dari plafon ruang kerja Presiden tinggal kerangka alumuniumnya saja,'' kata Surjono Surjokusumo, seorang profesor dan ahli rayap dari Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagaimana dimuat



Menurut pengamatan Surjono, yang kala itu diundang bersama koleganya sesama ahli rayap, Rudolf Christian Tarumingkeng, plafon tersebut sangat rawan jatuh menimpa siapa yang ada di bawahnya setiap waktu. Padahal, selain dipergunakan untuk mengurusi masalah kenegaraan sehari-hari, di ruang itu pula Presiden Yudhoyono biasa menerima tamu negara. Bisa dibayangkan, misalnya, betapa akan menjadi perhatian dunia, bila atap itu jatuh menimpa seorang kepala negara sahabat di tengah kunjungan resminya. Alih-alih menutup setiap lubang yang memungkinkan teroris mengambil kesempatan mengacau, ujung-ujungnya Paspampres justru rawan dipermalukan rayap.

Tampaknya pertimbangan itulah yang membuat Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, tanggap mengambil prakarsa. Istana Merdeka, menurut Djoko Selasa (28/3) lalu, dinyatakan akan dirombak. Djoko mengatakan, bangunan Istana Negara yang terletak di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, akan mengalami perombakan, karena akan dijadikan tempat tinggal sementara Presiden Yudhoyono. ''Perombakan Istana Negara itu kita jadwalkan selesai dalam tempo satu bulan,'' kata Djoko, saat itu.

Perombakan Istana Negara itu sendiri, kata Djoko, akan diikuti dengan perombakan Istana Merdeka, yakni kediaman resmi Presiden dan keluarga saat ini. Ada pun perbaikan Istana Merdeka, menurut Djoko diperkirakan akan memakan waktu sekitar tujuh bulan. Namun saat itu Djoko belum merinci berapa besar biaya yang diperlukan untuk merenovasi Istana Negara dan Istana Merdeka itu. Djoko hanya mengungkapkan, perombakan itu diperlukan karena kondisi kedua gedung tersebut dinilai sudah sangat membahayakan untuk ditinggali Kepala Negara. Perlu Anda ketahui, untuk mengatasi rayap di Istana Presiden itu, pemerintah menganggarkan Rp 6 milyar. Wuhhhh.
******
Sang rayap pun kini telah naik kelas. Ia menjadi persoalan negara. Dan ternyata, ia juga telah menjadi persoalan sehari-hari kota besar seperti Jakarta, termasuk keluarga kami, yang tinggal 200 meteri di sebelah timur perbatasan Jakarta-Bekasi. Surjono mengatakan, sejak 1983, tim rayap IPB telah melakukan penelitian intensif.

Hasilnya, mereka menemukan perkembangan luar biasa mengenai serangga perusak tersebut. Menurut Surjono, bila dulu rayap hanya doyan menyerang rumah-rumah di sekitar daerah pertanian dan perkebunan, kini serangga yang memiliki gigi pengerat itu sudah terbiasa menyerang bangunan-bangunan pencakar langit dan gedung pusat perbelanjaan megah.

Surjono menunjuk gedung-gedung megah seperti Plaza Gajah Mada, Apartemen Semanggi dan Taman Rasuna Said, juga potensial digarap rayap. Bukan hanya itu. ''Lebih dari 50 persen gedung bertingkat di Jakarta kini telah terserang rayap,'' kata Surjono. Menurutnya, serangan rayap pada bangunan bertingkat menarik untuk dicermati, karena berkaitan dengan kemampuan serangga dari marga Isoptera itu menembus penghalang fisik yang ada. ''Coba lihat,'' kata Surjono, ''Padahal bangunan bertingkat umumnya memiliki struktur yang sangat kokoh.

Struktur bawah bangunan bahkan umumnya beton bertulang yang secara konstruksi mustahil dapat dilalui rayap.'' Pada bangunan bertingkat tinggi, rayap biasanya menyerang bagian ornamen bangunan atau interior ruangan, dari furnitur, dokumen yang disimpan sembarangan, hingga wallpaper, dan gipsum. Pernyataan Surjono dikuatkan koleganya, Rudolf Tarumingkeng.

Rudolf bahkan memberikan analogi. Sebagaimana halnya manusia yang cenderung ingin mencoba berbagai menu yang tersedia, rayap pun seolah mengikuti perkembangan zaman. ''Mereka mungkin ingin tahu berbagai 'makanan' baru selain serat kayu,'' kata dia. Karena itu, jangan heran bila gipsum pun mereka lahap. Kerugian yang ditimbulkan rayap bisa dikira-kira dengan merujuk prakiraan yang diungkap ahli rayap lainnya, DR Dodi Nandika. Menurut guru besar IPB itu, saat ini ada sekitar 200 jenis rayap yang hidup di Indonesia. ''Lima persen atau sekitar 10 jenis di antaranya menjadi musuh manusia,'' kata Dodi.

Jumlah rayap yang mendiami suatu wilayah mungkin bisa membuat kita ngeri. Betapa tidak, bila jumlah makhluk yang diduga telah hidup lebih dari 200 juta tahun lalu lebih tua dari manusia pertama itu, bisa mencapai jutaan untuk sebuah koloni. ''Penelitian kami, untuk luas wilayah 295 meter persegi saja, populasi rayap di Jakarta bisa mencapai 1,7 juta ekor. Sedang jarak jelajah maksimal mereka 118 meter,'' kata Dodi.

Lebih lanjut Dodi mengatakan, dengan berat tubuh sekitar 2,5 miligram per ekor, seekor rayap memerlukan makanan sekitar 0,24 miligram setiap hari. ''Hitung saja, berapa kilogram kayu yang diperlukan satu koloni rayap di Jakarta setiap hari,'' kata Dodi. Ia sendiri menaksir, pada 1998 saja, kerugian akibat rayap hanya untuk bangunan rumah tinggal mencapai Rp 1,6 triliun. ''Itu pun yang dihitung hanya kayu. Belum termasuk tenaga kerja dan ongkos pengganti kerusakan yang timbul,'' kata Dodi. Jadi, kira-kira berapa juta musuh yang hinga kini masih bermarkas di atas ruang kerja Presiden itu, ya?
*******

Jelas sudah, rayap tak boleh diremehkan. Kata Pak Dodi, Guru Besar IPB yang kini Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan itu, serangga kecil ini sanggup menciptakan kerugian triliunan rupiah. Untuk rumah kami saja, dalam enam bulan ini kami sudah dua kali membongkar plafon. Lebih dari Rp 20 juta kami habiskan. Enam bulan lalu bagian belakang. Kini bagian depan dan samping kanan.

Pak Dodi Nandika kepada Rudi Setiadi, wartawan koran Pikiran Rakyat mengatakan, kerugian akibat ulah rayap pada bangunan rumah tinggal mencapai Rp 1,6 triliun pada 1998. Pada skala lebih kecil rayap juga pernah menyerang kawasan elite Pondok Indah dan Bintaro, Jakarta, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 100 miliar (1982) dan Rp 300 miliar (1990).

Melalui riset selama empat tahun, Prof. Dr. Ir. H. Dodi Nandika menawarkan cara baru membasmi rayap yang menggerogoti struktur bangunan rumah atau gedung. Dengan memasang umpan "racun lambat", koloni rayap dapat dibasmi sampai ke anak cucunya. Teknologi berbasis sistem pemantauan ini telah dipasarkan di berbagai negara sejak 2001. Sebuah perusahaan di AS bertindak sebagai pabrikan dan pemasar.Rayap yang hidup dalam koloni ini ditengarai mempunyai daya rusak dahsyat. Dengan 60.000 pekerjaannya, satu koloni rayap mampu melahap habis kayu pinus seukuran 2X4 cm sepanjang 40 cm dalam kurun waktu 118-157 hari.

Atas dasar kenyataan itu, struktur bangunan gedung akan runtuh dalam rentang waktu 3-8 tahun. Hasil survei di kawasan pemukiman menunjukkan, sekira 70% rumah di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Batam terserang rayap.Mengalihkan sasaranDi alam bebas, rayap sebenarnya memiliki tugas mulia, menguraikan dan menghancurkan bahan alami yang mati.

Bonggol kayu, ranting dan dedaunan dihancurkan untuk memulihkan kesuburan tanah. Masalahnya menjadi lain manakala wilayah perkebunan, pertanian, dan hutan rakyat berubah wajah menjadi perumahan baru untuk pemukiman penduduk kota. Rayap yang kelaparan pun mengalihkan buruannya pada kayu penopang struktur bangunan.Apalagi daerah tropika memang tempat hidup rayap.

Binatang pemakan selulosa ini betah hidup di tempat bersuhu hangat. Selain itu kondisi fisik lingkungan seperti iklim, kelembaban, serta karakteristik tanah pun rupanya sangat mendukung penyebarannya.Habitat yang disukai rayap tanah adalah pada kisaran suhu 21,1-26,6 oC dengan kelembaban optimal 95-98%. Sementara suhu udara di Indonesia umumnya antara 25,7-28,9 oC dengan kelembaban 84-98%.

Dengan parameter itu, diperkirakan 80%-85% daratan Indonesia menjadi surga bagi rayap.Perkiraan itu tak dipungkiri hasil riset. Sampai tahun 1970, sudah ditemukan kurang lebih 200 jenis rayap di Indonesia. Dari jumlah itu, 9-15 jenis diidentifikasi menyerang kayu dan bangunan. Beberapa jenis ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Misalnya, Microtermes inspiratus, M. incertoides, Macrotermes gilvus, dan sebagainya. Di Surabaya banyak dijumpai spesies Coptotermes sp, Macrotermes gilvus, Microtermes inspiratus, dan sebagainya.

Sementara Cryptotermes cynocephalus, Microtermes inspiratus, Odontotermes sundaicus, dan sebagainya merupakan spesies rayap perusak bangunan di Kotamadya Bandung.Untuk mencapai sasaran (apapun yang mengandung serat kayu dan selulosa), rayap dapat menyusup lewat terowongan atau liang-liang kembara yang dibuatnya. Rayap subteran (bersarang dalam tanah tetapi mencari makan sampai jauh di atas permukaan tanah) mutlak perlu keadaan lembap.

Hal ini menerangkan mengapa kadang-kadang hanya dalam semalam rayap Macrotermes dan Odontermes mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi bangunan tidak diberi antirayap.Bahkan pasukan rayap Coptotermes bisa mencapai sasaran dengan cara menembus tembok setebal beberapa sentimeter, menghancurkan plastik, kabel dan pengalang fisik lainnnya. Apapun konstruksi bangunannya (slab, basement atau crawl space) bisa ditembus!

Mereka juga dapat membuat lubang pada fondasi, terus ke atas hingga kuda-kuda. Sekali mampu mencapai sasaran, bala tentara pelahap kayu itu akan memperluas serangannya ke bagian yang tinggi dengan membuat sarang-sarang antara di dalam bangunan.AntirayapBanyak upaya untuk menghentikan sepak terjangnya, antara lain, dengan menggunakan pestisida antirayap. Racun kimia itu diaplikasikan melalui tanah maupun pengawetan kayu. Pestisida antirayap disuntikkan ke dalam tanah dan sekeliling bangunan untuk membentuk pengalang kimia, sehingga mencegah koloni rayap di dalam tanah bergerak memangsa kayu.

Dalam praktiknya cara ini bisa dilakukan sebelum masa konstruksi atau sesudahnya. Namun cara ini dianggap kurang aman dan tidak ramah lingkungan.Beberapa lembaga penelitian di dunia kemudian mengembangkan antirayap nonkimiawi sebagai pengalang fisik. Pasir , kerikil, perlit, granit, basalt (batuan beku), dan stainless steel mesh pada ukuran tertentu dapat digunakan. Hasil riset menunjukkan, partikel pasir berukuran 2,0 - 2,8 mm efektif menghambat penetrasi rayap tanah Reticulitermes dan Coptotermes pada bangunan gedung di AS.


Butiran-butiran basalt berukuran 1,7-2,4 mm pun telah diujicobakan penggunaannya di Hawai. Bahkan pengalang fisik ini kemudian dipasarkan dengan nama Basaltic Termite Barrier. Perusahaan di Australia memanfaatkan granit yang dipasarkan dengan nama Granitguard.Berdasarkan riset di Laboratorium Biologi Hasil Hutan Pusat Studi Ilmu Hayati IPB, kerikil tidak cukup ampuh menahan penetrasi rayap tanah C. curvignathus. Penelitian yang sama juga dilakukan dengan menggunakan partikel perlit 1,4-1,7 mm memiliki keandalan tinggi untuk menahan penetrasi C. curvignathus.

Sedangkan di Australia dikembangkan pengalang fisik lain menggunakan jaring stainless steel yang ditempatkan di bawah bangunan baru. Modifikasi pengalang fisik juga tengah diujicobakan di Jepang dengan mencampurkan pestisida antirayap pada polimer sintesis. Lapisan polimer itu diletakkan di bawah bangunan gedung dan pada bagian atasnya ditutupi lapisan tanah untuk mencegah penetrasi rayap. Menurut Dodi Nandika, penanggulangan rayap itu sifatnya hanya sementara.

Keandalannya hanya berlangsung selama zat pengalang masih ada. Sejalan dengan menyusutnya konsentrasi zat, keampuhannya menurun. Rayap akan kembali begitu zat habis sama sekali. Di sisi lain pestisida dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, seperti mencemari air sumur, atau mematikan jenis cacing. Di Florida, AS, keandalan umpan rayap diujicobakan terhadap rayap Reticulitermes flavipes dan Coptotermes formosanus. Dengan 4-1.500 mg bahan umpan populasi rayap tanah berkurang 90-100% dari satu koloni rayap 0,17-2,8 juta ekor.Dengan metode ini rayap dipancing untuk memangsa umpan yang sudah diberi insektisida.

Dengan memanfaatkan sifat rayap yang saling menyuapi temannya, rayap yang memakan umpan masih sempat kembali ke sarang dan "menyebarkan" racun yang bekerja lambat itu kepada anggota koloninya. Teknologi ini dikembangkan bersama dengan para peneliti dari berbagai negara. Dodi Nandika bertugas meneliti formula enzim penghambat pembentukan kulit dan menemukan bahan yang disukai rayap. Ongkos pemberantasan rayap dengan metode ini relatif mahal, berkisar 15 dolar AS/m.

Artinya, bila keliling rumah 100 m, maka uang jasa yang mesti dibayar sebesar 1.500 dolar AS atau setara Rp. 13,5 juta. Teknik ini menjanjikan beberapa keuntungan. Lebih ramah lingkungan, tidak beracun, tidak berbau. Sasarannya spesifik dan penerapannya mudah. Mampu mengeliminasi koloni rayap secara total.Kayu pendeteksiSejumlah perusahaan telah ditunjuk untuk melayani pengguna jasa pemberantasan rayap. Juga termasuk Lab. Biologi Hasil Hutan Pusat Studi Ilmu Hayati IPB.

Pertama-tama petugas dari institusi itu mendeteksi serangan dan keberadaan rayap di sekitar rumah atau bangunan. Caranya, dengan memasang potongan-potongan kayu pinus ukuran 2X4 cm sepanjang kira-kira 20 cm. Masing-masing potongan dimasukkan ke dalam wadah plastik berbentuk silinder yang sekelilingnya berlubang-lubang. Silinder plastik berisi kayu itu lantas ditanam di dalam tanah di sekeliling rumah pada jarak tertentu.Rayap di dalam rumah dideteksi dengan memasang kayu dalam wadah khusus berbentuk kotak sabun yang dilubangi. Direkatkan pada tembok rumah.

Kayu pinus dipilih karena, dari hasil penelitian terbukti kayu pinus paling disukai rayap. Dengan keampuhannya membau, rayap akan mendekati sumber makanan yang mereka anggap lezat.Dari puluhan kayu pendeteksi itu, bisa semuanya atau hanya beberapa yang disantap rayap. Tergantung bentuk koloninya. Kalau koloni rayap menyebar, kemungkinan rayap mendatangi semuanya. Sementara bentuk koloni memanjang cenderung memangsa beberapa kayu pendeteksi.Lamanya waktu kedatangan rayap ditentukan jarak ke sarang koloni.

Bila koloni rayap dekat dengan posisi kayu pendeteksi akan dimangsa. Sebaliknya, kalau koloninya jauh, barangkali kayu pendeteksi baru didatangi setelah tiga minggu. Begitu keberadaan rayap terdeteksi, kayu pendeteksi tadi diganti dengan umpan sesungguhnya berupa kertas atau tisu yang sudah diberi "racun" antikitinase. Pemantauan umpan dilakukan setiap beberapa hari.

Setiap kali umpan habis dilahap rayap, dipasang umpan baru. Bila sebagian umpan tidak dimakan, berarti baru sebagian koloni yang mati. Langkah ini diulang lagi sampai tak ada lagi rayap yang memangsanya. Begitu aktivitas makan rayap pada semua umpan berhenti, berakhir pula proses itu. "Kalau aktivitas memangsa berhenti selama dua bulan, koloni rayap telah habis," kata Prof. Dodi.

Sebuah koloni rayap bisa mencapai luasan 800 m2. Sementara pada umur puncaknya, satu koloni rayap terganas bisa beranggotakan empat juta ekor. Dengan konsumsi 0,25 mg selulosa/ekor/hari, pasukan rayap sebanyak itu sanggup menghabiskan bangunan rumah dalam beberapa saat saja. Sungguh mengerikan!
****

Dua tahun lalu, puluhan buku kami hancur dibabat rayap. Kami tidak tahu, rak buku dari pinus ternyata makanan yang amat digemari sang rayap.

Kali ini kami harus mengganti sebagian kayu kaso, kuda-kuda, serta papan yang lumat dihajar rayap. Tapi, ini hanya mengganti. Karena yang kami butuhkan lebih dari itu. Kami harus menghajar si rayap, langsung di markasnya.

Masak sih kita sampai kalah dibobol rayap? Tentu kami tak ingin sampai habis Rp 6 milyar untuk membabat si kecil itu. Memangnya kami punya duit sebegitu banyak?


Diambil dari artikel Iwan Qodar Himawan

Rabu, 20 Mei 2015

ANTI RAYAP DENGAN METODE PENGUMPANAN SENTRICON

ARGON PEST CONTROL | ANTI RAYAP

KAYU YANG MENEMPEL PADA DINDING TERSERANG RAYAP AKTIF (COPTOTERMES SP )

PEMASANGAN UMPAN ATAU ABOVE GROUND (RAG SENTRICON)

SENTRICON DENGAN BAHAN AKTIF HEXAFLUMURON ( MENGHAMBAT GANTI KULIT RAYAP)


PENGECEKAN UMPAN RAYAP SECARA RUTIN SETIAP 1 BULAN SEKALI

UMPAN RAYAP YANG SUDAH DI MAKAN OLEH RAYAP

KASUS PEMASANGAN UMPAN SUDAH TERELEMINASI SELAMA 2 MINGGU ( RAYAP HABIS)

UMPAN RAYAP YANG SUDAH HABIS, DIPENUHI DENGAN TANAH

ANTI RAYAP PADA AREA KITCHEN SET

ARGON PEST CONTROL | ANTI RAYAP

KASUS RAYAP MENYERANG KITCHEN SET HINGGA HACUR

Ditemukan banyak jalur Rayap di bawah Kitchen Set

Hampir Diseluruh Area Kitchen  set ditemukan banyak jalur rayap

Banyaknya Sub Tunel Menandakan terdapat sarang Rayap di Area Kitchen Set

Terbukti terdapat sarang rayap ditemukan sebuah wadah yang di simpan di area Kitchen Set

Terbukti terdapat sarang rayap ditemukan sebuah wadah yang di simpan di area Kitchen Set


                          Terbukti terdapat sarang rayap ditemukan sebuah wadah yang di simpan di area Kitchen Set

Pemeriksaan secara detail untuk menempatkan umpan Above Ground

Umpan Rayap (Sentricon) telah dipasang dan akan di monitoring setiap 1 bulan sekali selama kontrak 1 tahun

PENTINGNYA MENGGUNAKAN ANTI RAYAP SEBELUM MEMBANGUN RUMAH BARU

PENTINGNYA PENGENDALIAN RAYAP SEBELUM MEMBANGUN RUMAH
Diantara semua serangga, binatang pengerat, dan berbagai jenis hama lain yang mengganggu dan membuat pemilik rumah merasa tidak nyaman, tidak ada yang lebih berbahaya daripada rayap. Hanya rayap yang bisa merusak dan menghancurkan pondasi dan keindahan sebuah rumah hanya dalam waktu beberapa tahun saja. Pengrusakan pertama yang dilakukan oleh rayap mungkin saja tidak akan kita ketahui selama lima tahun pertama sejak mereka memulai pengrusakan. Dan itu sudah terlambat. Rumah bisa jadi adalah investasi terbesar yang pernah Anda buat dan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi Anda. Oleh karena itu, Anda harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi rumah Anda dari rayap, dan untuk menyingkirkan mereka dari rumah Anda dengan segera apabila mereka telah melakukan pengrusakan pada properti anda.

Langkah pertama adalah membentengi rumah dengan bahan aktif  anti rayap

·         Foundatioan Treatment ( Pondasi )

Ditujukan untuk membuat lapisan penghalang agar koloni rayap di bawah tanah tidak bisa masuk ke bangunan melalui pondasi / lantai.

Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
1.    Dilakukan Penyemprotan Larutan bahan aktif kedalam galian pondasi dan dinding pondasi sebanyak 5 liter Larutan/m2.

2.    Dilakukan penyemprotan pada tanah urug setelah pondasi terpasang secara bertahap hingga seluruh pondasi tertutup oleh tanah urug.


·         Soil Treatment ( Lantai Tanah )

Ditujukan untuk melindungi seluruh lantai bangunan dari kemungkinan naiknya rayap ke atas di kemudian hari.

Tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :

1.    Penyemprotan dilakukan setelah proses urug tanah selesai dan diratakan untuk membuat lantai kerja. Penyemprotan juga bisa dilakukan saat tanah urug sudah ditimbun dengan pasir lantai kerja.

2.    Dilakukan Penyemprotan pada lapisan teratas tanah urug pada lantai bangunan sebanyak 2 Liter Larutan/m2.





Kami sebagai perusahaan jasa pengendalian rayap, sering menawarkan jasa kami, ke proyek proyek pembangunan, tetapi penawaran kami sering berhenti di orang orang yang berada di proyek tersebut, kami sebagai perusahaan pengendalian rayap berharap penawaran kami di sampaikan ke owner, sebab kami sering mendapatkan kasus pemilik rumah mengeluh setelah rumahnya terserang rayap sedangkan  rumah baru mereka, baru mereka tinggali belum ada 1 tahun.

Kami sebagai jasa pengendalian rayap sering survey rumah yang sudah jadi dan bertemu dengan owner, mereka mengeluhkan bahwa rumahnya  terserang rayap, dan kami jelaskan bahwa treatment anti rayap pada rumah yang sudah jadi, harus dilakukan pengeboran pada nat keramik sepanjang pondasi bangunan, awalnya mereka terkejut bahwa rumahnya harus dibor sedangkan rumah tersebut, baru mereka tinggali belum genap 1 tahun, tapi demi kenyamanan, akhirnya pemilik rumah mau gak mau, memakai jasa kami asal rumah mereka bebas dari rayap.


Disela sela obrolan kami dengan pemilik rumah, pemilik rumah berkata,” kenapa sih tidak ada yang menawarkan anti rayap, pada saat rumah sedang dibangun”, kan sayang rumah baru sudah kena rayap….. memang masalah pengendalian rayap di Indonesia masyarakat kita  masih awam masalah anti rayap, tidak ada salahnya kita kita yang sudah tahu mengingatkan kepada siapa saja yang sedang membangun rumah, untuk mengunakan anti rayap pada saat membangun rumah baru, demi kenyamanan bersama.

ANTI RAYAP PADA BANGUNAN YANG SEDANG DIRENOVASI

ARGON PEST CONTROL | ANTI RAYAP

Pengisian Bahan Aktif Termitisida sepanjang pondasi bangunan


Pengisian Bahan Aktif Termitisida sepanjang pondasi bangunan

Pengisian Bahan Aktif Termitisida sepanjang pondasi bangunan

Pengisian Bahan Aktif Termitisida sepanjang pondasi bangunan

Spraying pada lantai sebelum keramik dipasang

Spraying kusen pintu (kayu) sebelum di Finising

Spraying pada lantai secara menyeluruh

Sraying kusen Jendela (Kayu)

Pengeboran pada lantai, bertujuan untuk memesukan bahan aktif

SURVEY SALAH SATU CARA PENYELESAIAN MASALAH HAMA

ARGON PEST CONTROL | ANTI RAYAP

INSPEKSI (SURVEY LOKASI)

INSPEKSI PADA AREA YANG TERBUAT DARI UNSUR KAYU

SELALU MENCATAT JENIS RAYAP APA SAJA YANG MENYERANG UNSUR KAYU DI BANGUNAN TERSEBUT SEBAGAI ACUHAN UNTUK MENERAPKAN METODE TREATMENT YANG TEPAT

INSPEKSI SECARA DETAIL PADA AREA LUAR BANGUNAN TERMASUK PADA AREA TAMAN

SELALU MENCATAT JENIS RAYAP APA YANG MENYERANG TUMBUHAN TSB, SEBAGAI ACUHAN UNTUK MENENTUKAN METODE TREATMENT YANG AKAN KAMI TERAPKAN

ANTI RAYAP PADA BANGUNAN YANG SUDAH JADI

ARGON PEST CONTROL | ANTI RAYAP

TAHAP PEKERJAAN TREATMENT ANTI RAYAP PADA BANGUNAN YANG SUDAH JADI

PENCAMPURAN BAHAN AKTIF 

PERSIAPAN SEPERTI MEMAKAI SAFETI, SARUNG TANGAN, DAN MEMAKAI MASKER

MEMASTIKAN SEGALA SESUATUNYA SUDAH SIAP

PENGEBORAN PADA LANTAI DENGAN JARAK DARI DINDING 15 CM DAN JARAK ANTARA LUBANG SATU DENGAN LUBANG YANG LAIN 30 CM - 40 CM ATAU PER NAT

PENGISIAN LARUTAN BAHAN AKTIF PADA LUBANG YANG TELAH  DI BOR 

PENUTUPAN LUBANG YANG TELAH DIISI DENGAN LARUTAN BAHAN AKTIF, DENGAN SEMEN BERWARNA SESUAI WARNA KERAMIK ATAU GRANIT

ANTI RAYAP PADA BANGUNAN YANG BELUM JADI

PEKERJAAN ANTI RAYAP PADA BANGUNAN YANG BELUM JADI (PRA KONSTRUKSI


ANTI RAYAP ARGON PEST CONTROL

PEKERJAAN ANTI RAYAP PADA LANTAI KERJA SUATU BANGUNAN SEBELUM KERAMIK DIPASANG


TREATMENT ANTI RAYAP PADA TANAH URUGAN 

TREATMENT ANTI RAYAP PADA GALIAN PONDASI

TREATMENT ANTI RAYAP PADA GALIAN CEKER AYAM  / PONDASI

TERNYATA RAYAP ITU BUTA DAN TULI

ANTI RAYAP ARGON PEST CONTROL

TERNYATA RAYAP ITU BUTA DAN TULI
Hewan yang satu ini memang cukup unik. Ya, jika ada mahluk hidup yang tuli, bisu, dan buta tapi bisa membangun sarang dengan begitu megah jawabnya hanya satu: rayap! Rayap masih berkerabat dekat dengan semut, sehingga disebut juga semut putih. Secara fisik, bentuk tubuh rayap hampir mirip dengan semut. Hanya saja, tubuh rayap lebih lunak dan pinggangnya lebih besar.


 
Seperti halnya semut, rayap juga hidup dalam sebuah koloni yang dipimpin oleh ratu dan raja rayap. Ratu dan raja ini berukuran sangat besar. Bahkan, ratu rayap memiliki ukuran lebih besar, yaitu 11 cm dibanding raja rayap yang hanya berukuran 2 cm saja. Sedangkan, rayap prajurit yang bertugas untuk menjaga ratu hanya 1 cm panjangnya. Ukuran tubuh rayap memang terbilang kecil. Namun, sebuah koloni rayap bisa menghancurkan sebuah gedung, lho. Koloni ini bisa berjumlah hingga 10 juta rayap. Mereka harus hidup berkelompok karena jika terpisah ia tidak bisa bertahan hidup.

Rayap membuat sarangnya dari lumpur dan dibentuk berupa gundukan tanah yang tinggi dan besar—bahkan hingga mencapai tinggi 7 m, dengan banyak ruangan di dalamnya. Di dalam sarang, rayap membangun kebun jamur sebagai sumber makanan. Selain itu, sarangnya juga dilengkapi dengan cerobong khusus yang berfungsi sebagai ruang penyejuk udara.

Rayap paling senang menggerogoti kayu sampai keropos dan hanya menyisakan kulit kayunya saja. Oleh karena itu jangan heran jika ada beberapa bagian dalam rumah anda seperti kusen jendela atau pintu yang terbuat dari kayu yang terlihat bolong-bolong atau rapuh. Bisa jadi semua itu karena digerogoti oleh rayap.

Rayap juga ada yang bersayap, lho. Rayap bersayap ini biasa disebut laron atau anai-anai. Pada awal musim hujan, laron terbang berbondong-bondong keluar sarang mendekati cahaya.

kalau sudah dewasa laron menjadi ??.....LARON

Fakta Unik Tentang Laron
Siapa sih yang tidak tau laron? Kita semua pasti tahu laron. Serangga yang muncul di malam hari dan selalu mencari sumber cahaya untuk berkumpul. Setiap laron muncul, pasti dalam jumlah yang banyak. Tentunya kita pasti kerepotan dengan banyaknya laron tersebut.

1.  Laron adalah Rayap
Laron adalah rayap jantan dan betina yang sudah matang. Rayap akan memiliki sayap ketika dia telah memasuki usia matang untung melakukan reproduksi membentuk koloni baru.

2.  Laron Keluar pada awal Musim Penghujan
Rayap jantan dan betina yang sudah matang dan memiliki sayap akan keluar di awal musim penghujan. Sehingga kedatangan laron sering dianggap sebagai pertanda awal musim penghujan.

3.  Laron berkumpul untuk Mencari Pasangan
Pada awal musim penghujan, rayap yang telah dewasa (atau laron) akan keluar dari sarang dan mencari pasangannya dengan berkumpul di sekitar sumber cahaya.

4.  Laron Hanya Hidup Satu Malam


Sebenarnya laron atau juga rayap dewasa tidaklah hidup satu malam. Laron adalah rayap, dan tentunya dia telah hidup lama sebelum menjadi laron. Laron yang mati adalah laron yang tidak menemukan pasangannya akan mati saat fajar tiba. Sedangkan laron yang menemukan pasangannya akan membentuk koloni baru dan laron betina atau rayap betina akan menjadi ratu di koloni barunya.

ANTI RAYAP YOGYAKARTA | ANTI RAYAP SEMARANG | 081294969138

 Rayap, Anti Rayap, Pembasmi Rayap, Umpan Rayap, Obat Rayap, Obat Anti Rayap, Cara Membasmi Rayap, Cat Anti Rayap, Anti Rayap Alami, Obat Anti Rayap Kayu, Jasa Anti Rayap, Perusahaan Anti Rayap, Cara Membasmi Rayap Dalam Tanah, Tips Membasmi Rayap, Artikel Cara Membasmi Rayap, Cara Membasmi Rayap Di Plafon Rumah, Cara Membasmi Rayap Pada Kusen, Umpan Sentricon, Sentricon, Anti Rayap murah, Anti Rayap Paling Murah, Contoh Cara Membasmi rayap, Jasa Anti Rayap No.1, Perusahaan Anti Rayap No.1, Jasa Anti Rayap Terbaik, Pest Control, Terminix, Rentokil, Anti Rayap Bogor, Pest Control Bogor, Anti Rayap Sentul, Pest Control Sentul, Anti Rayap Cibubur, Pest Control Cibubur, Anti Rayap Depok, Pest Control Depok, Anti Rayap Cinere, Pest Control Cinere, Anti Rayap Cipayung, Pest Control CipayungAnti Rayap Puncak, Pest Control Puncak, Anti Rayap Cianjur, Pest Control CianjurAnti Rayap Sukabumi, Pest Control Sukabumi, Anti Rayap Jakarta Barat, Anti Rayap Jakarta Timur, Anti Rayap Pondok Indah, Pest Control Pondok Indah, Anti Rayap Jakarta Selatan, Anti Rayap Jakarta Utara, Anti Rayap Citra Indah, Anti Rayap Citra Gran, Anti Rayap Cinere, Pest Control Cinere, Anti Rayap Bali, Pest Control Bali, Obat Anti Rayap Alami, Obat Anti Rayap Ramah Lingkungan, Anti Rayap Yogyakarta, Pest Control Yogyakarta, Anti Rayap Solo, Pest Control Solo, Anti Rayap Semarang, Pest Control Semarang, Anti Rayap Serpong, Pest Control Serpong, Anti Rayap BSD, Pest Control BSD, Anti Rayap Medan, Pest Control Medan, Anti Rayap Bekasi, Pest Control Bekasi, Anti Rayap Cikarang, Pest Control CikarangAnti Rayap Tangerang, Pest Control Tangerang, Anti Rayap Margonda, Pest Control Margonda, Anti Rayap Cibinong, Pest Control Cibinong, Anti Rayap Kota Wisata, Pest Control Kota Wisata, Anti Rayap Legenda Wisata, Pest Control Legenda Wisata, Anti Rayap Raffles Hill, Pest Control Raffles Hill, Anti Rayap Cileungsi, Pest Control Cileungsi, Anti Rayap Serpong, Pest Control Serpong.                                                                                                                                            # Anti Rayap Cibubur, Raffles Hill, Riverside, Cilangkap, Cipayung, Cibubur Vilage, Permata Puri, Pondok Cibubur, Komplek DPRD, Village Alam Permai, Mahogany Resident, Cibubur, Residen, Cibubur Countri, Cibubur Villa, Villa Alam Permai, Villa Nusa Indah, Legenda Wisata, Kota Wisata, Citra Indah, Citra Gran, Bukit Permai Cibubur, The Addres, Cibubur Residence, Pesona Depok, Komplek Laguna, Mutiara Sentul, Taman Kenari Nusantara, Bukit Golf Riverside, Perum Cileungsi Hijau, Puri Sriwedari, Sumarecon, Kemang Pratama, The Harvest Cibubur, Bukit Golf Cibubur.                             
 #Anti Rayap Bogor, Taman Yasmin Bogor, Taman Sari Persada, Pakuan Hill, Cilendek Indah, Menteng Asri, Danau Bogor Raya, Villa Indah Pajajaran, Baranangsiang Indah, Komplek Pajajaran Indah, Sentul City, Mutiara Sentul, Telaga Kahuripan, Villa Bogor Indah, Perum Bantarjati, Vila Duta, Montecarlo, Bogor Baru, Duta Pakuan, Taman Kencana, Tanah Sareal, Ciomas Hill, Laladon, Pakuan Indah, Taman Cimanggu, Bukit Cimanggu Villa, Bogor Nirwana Resident, Pest Control Bogor, Bogor Raya Permai, Puri Mas, BNR, Graha Bogor Indah, Taman Pagelaran Ciomas #JasaAntiRayapYogyakarta #JasaAntiRayapSemarang #JasaAntiRayapSolo











TENTANG ARGON